Sunday, September 24, 2017

Belajar bahasa asing melalui interaksi sosial

Mempelajari bahasa asing sedari dini
Bahasa asing, seperti bahasa Inggris, menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki seseorang, terutama di zaman modern seperti ini. Kemampuan berbahasa mengindikasikan bahwa seseorang dapat beradaptasi dengan baik sehingga para perusahaan membutuhkan mereka tentunya bagi perusahaan internasional. Namun, bagaimanakah sebenarnya mempelajari bahasa asing yang efektif? Terkhususnya bagi orang dewasa?

Di Indonesia sendiri telah banyak kursus-kursus yang menyediakan pendidikan bahasa asing, terutama untuk bahasa Inggris, Mandarin dan Perancis. Akan tetapi, berdasarkan opini penulis yang juga merupakan instruktur bahasa Inggris menganggap bahwa banyak para kursus menjalankan pelatihan bahasa bukan sebagai bahasa, melainkan subjek ilmu lain. Sederhananya, bahasa diajarkan dengan cara mengingat bukan sebagai bahasa itu sendiri.

Maksudnya adalah mempelajari sebuah bahasa asing tentu kita harus menjelma menjadi orang yang berbahasa asing tersebut. Dalam pengertian lain yaitu, jika anda ingin mempelajari bahasa Inggris maka jadikanlah diri anda sebagai orang Inggris (khususnya dalam aspek linguistik dan literatur). Maksudnya? Belajar bahasa asing dimulai dengan memahami bahasa dan budaya asing. Masih bingung sih, maksudnya apa?

Salah satu tantangan dalam mempelajari bahasa asing ialah perbendaharaan kata-kata, atau dalam istilah bahasa Inggris yaitu (1) lexical resources, dan (2) vocabulary. Umumnya, mempelajari perbendaharaan kata-kata dilakukan dengan menulis sebuah daftar yang terdiri atas kata-kata beserta arti sehingga menghapal adalah proses yang terbaik. Namun, sebuah studi menyatakan bahwa mempelajari perbendaharaan kata-kata lebih baik dilakukan dengan menggunakan informasi kontekstual [1]. Studi tersebut menyatakan bahwa orang dewasa lebih efektif mempelajari bahasa asing melalui metode interaksi sosial.
Berdiskusi mampu meningkatkan kemampuan kontekstual
Ada dua hal yang penting dalam belajar bahasa asing bagi orang dewasa yaitu, (1) Contextual Learning, dan (2) Social Interaction. Ketika mempelajari bahasa asing, orang dewasa lebih mudah mengingat apabila diberikan aktivitas yang berhubungan dengan interaksi dan interpretasi. Sebagai contoh, melakukan diskusi dengan topik pemanasan global atau global warming. Maka, interpretasi tentang global warming akan mengarah pada perbendaharaan kata-kata yang terkait seperti temperature, ocean, carbon dioxide, dan greenhouse effect.

Di lain hal, dalam mempelajari bahasa Inggris dapat dilakukan dengan memahami bagaimana orang-orang Inggris melakukan diskusi. Sebut saja seperti penggunaan kalimat-kalimat pembuka seperti “in my opinion”, “I agree/ disagree”, atau penggunaan kalimat “based on experience”. Artinya, orang dewasa cenderung memahami perbendaharaan kata-kata melalui aktivitas-aktivitas praktis. Berbeda dengan anak-anak yang cenderung menyukai proses pembelajaran yang bersifat atraktif, aktif dan mengandung unsur menyenangkan.

Selain itu, adanya bentuk diskusi menunjukkan sebuah interaksi antara seseorang dengan yang lainnya. Sehingga, proses penyerapan kata-kata yang diungkapkan oleh lawan bicara dapat dimaksimalkan juga. Meskipun demikian, ada empat hal yang perlu diawasi selama proses pembelajaran kontekstual [2], yaitu:
  1. Pendekatan pada konteks pembicaraan harus akurat
  2. Penggunaan sumber referensi harus berdasarkan realita kehidupan
  3. Penggunaan ide yang sama harus dihindari
  4. Diskusi grup harus terdistribusi merata agar tidak terjadi perselisihan
Sebagai kesimpulan, mempelajari bahasa asing untuk orang dewasa dilakukan dengan menerapkan sistem pembelajaran kontekstual. Hal tersebut dikarenakan, orang dewasa lebih mudah mengingat kata-kata melalui interaksi sosial khususnya pada aktivitas diskusi. Akan tetapi, proses interaksi sosial hanya mengarahkan seseorang untuk memahami kata-kata tertentu [1] yang menjadi topik utama seperti contoh global warming di atas.

Referensi
[1] L. Verga and S. A. Kotz, "Helo me if I can't: Social interaction effects in adult contextual word learning," Cognition, no. 168, pp. 76-90, 2017.
[2] S. Imel, "Youth Development and Agricultural Education," 2000. [Online]. Available: https://www.ydae.purdue.edu/lct/HBCU/documents/ContextualLearninginAdultEducation.pdf. [Accessed 31 Agustus 2017].

0 comments: