Biofuel menjadi salah satu bahan bakar alternatif selain bahan bakar lainnya karena proses produksinya yang efektif dan efisien. Namun demikian, pemilihan jenis tanaman tergantung dari komponen biomassanya dan akhirnya pilihan pun jatuh pada rumput laut.Rumput laut sebagai sumber bahan bakar biofuel di masa depan
Dirasah Ilmu – Biofuel diproduksi dari berbagai jenis metode termasuk diantaranya fermentasi dan pirolisis. Jenis-jenis dari biofuel pun bermacam-macam seperti berbentuk gas dan cairan, dan bahkan berbentuk padatan. Namun, pemilihan rumput laut sebagai sumber bahan bakar biofuel jenis etanol terbilang sedikit membingungkan. Memang, bioethanol yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan pati jagung, tetapi, apakah tidak lebih baik dimanfaatkan untuk makanan?
Pemanfaatan biofuel dari rumput laut sebenarnya bukan hal yang membingungkan, justru sebaliknya, merupakan hal yang fantastis. Para peneliti yang tergabung dalam riset di Norwegia pada tahun 2014 mampu mengekstrak hingga 79 per sen bio-oil dari rumput laut. Melihat angka yang fantastis ini tentunya tak hanya mampu mendobrak kebutuhan energi di masa depan, melainkan dapat meningkatkan pendapatan suatu negara secara ekonomi. Selain itu, rumput laut yang digunakan juga dapat menjawab tantangan kebutuhan pangan dunia.
Namun demikian, keseriusan dari pemerintahan di dunia mengenai potensi rumput laut sebgai sumber energi di masa depan masih tergolong rendah, khususnya bagi negara-negara maju. Baru-baru ini Departemen Energi Amerika Serikat, melalui The Honolulu StarAdvertiser, menginvestasikan dana sebesar 1,5 juta dolar untuk mengembangkan pertanian rumput laut.
Biofuel, apakah lebih baik dari tenaga surya atau solar cell?
Perbedaan yang mendasar antara tenaga surya dan biofuel adalah materialnya. Tenaga surya dibuat dengan memanfaatkan energi gelombang elektromagnetik sehingga diubah langsung menjadi energi listrik. Sehingga, pemanfaatan solar cell hanya diperuntukkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dunia akan listrik dan hal-hal yang berkaitan dengannya seperti alat-alat elektronik. Sementara itu, kebutuhan energi di bidang transportasi dan produksi tak dapat dipenuhi oleh solar cell, kecuali proses konversi energinya dilakukan secara langsung, seperti mobil bertenaga matahari.
Biofuel, yang merupakan bahan bakar organik, berbentuk gas, cairan dan padatan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai sektor termasuk diantaranya sektor transportasi dan produksi. Salah satu jenis biofuel yang sedang diteliti untuk digunakan di alat-alat bermotor atau bermesin ialah bioethanol. Penggunaan bioethanol menjadi daya tarik di dunia bukan hanya karena mudah untuk diproduksi bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Penelitian tentang bioethanol menunjukkan bahwa proses pembakarannya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Dan tak hanya itu, bioethanol juga dapat dicampur dengan jenis bahan bakar fosil sekarang, namun hal tersebut mempengaruhi berbagai hal.
Ada banyak cara untuk memproduksi bioethanol termasuk diantaranya melalui proses hidroloisis asam, enzim dan fermentasi dari jenis gula yang digunakan, -- tanaman yang digunakan.
Biofuel di masa depan
Meningkatnya kebutuhan di bidang energi menjadikan biofuel menjadi salah satu sumber energi terbaru-terbarukan yang memiliki nilai plus, diantaranya lebih ramah lingkungan dan sumbernya yang berlimpah. Dengan demikian, biofuel, yang diproduksi dari rumput laut, menjadi salah satu hal yang menjanjikan di masa depan karena tak hanya besarnya kuantitas yang dihasilkan, tetapi pemanfaatannya yang juga dapat menjawab kebutuhan pangan dunia.
0 comments: