Thursday, September 28, 2017

Gerhana Matahari dari peradaban ke peradaban

12 Agustus 2017 yang lalu, public Amerika Serikat mendecak kagum atas peristiwa gerhana matahari total yang melintasi benua Amerika. Terakhir, gerhana matahari total terjadi di negara Amerika Serikat sekitar seratus tahun yang lalu. Namun, ada hal yang menarik mengenai gerhana matahari sebelum zaman modern. Apa pendapat peradaban-peradaban sebelumnya tentang gerhana matahari?

Gerhana matahari terjadi akibat pergerakan bumi, bulan dan matahari dalam keadaan sejajar. Maksudnya adalah, akibat dari pergerakan ketiganya terbentuk sebuah posisi sejajar. Namun, sedikit berbeda dengan gerhana bulan, pada gerhana matahari garis sejajar ditunjukkan dengan bulan terletak diantara bumi dan matahari seperti gambar di atas ini.

Berdasarkan skematik di atas, jarak antara bulan dengan matahari mempengaruhi intensitas cahaya yang terhalangi.

Gerhana matahari sebenarnya hanya sebuah proses pergerakan alamiah. Namun demikian, gerhana matahari ternyata menyimpan beberapa hal yang menarik untuk dipelajari. Gerhana matahari mengakibatkan intensitas cahaya berkurang dengan signifikan sehingga temperatur di atmosfer juga menurun secara signifikan. Alhasil,penurunan suhu mengakibatkan penurunan tekanan dimana keadaan ini mirip dengan keadaan permukaan Mars. Tentunya, ini sangat menguntungkan bagi para ilmuwan planetarium karena saat ini sedang dijalankan penelitian tentang Mars.

Sementara itu, adanya gerhana matahari memberikan kita sebuah keadaan yang memungkinkan untuk melakukan observasi pada matahari. Saat ini gerhana matahari total memberikan kita kesempatan untuk mengamati tentang radiasi sinar matahari dan jenis-jenis gelombang elektromagnetik yang sampai ke bumi.
Bagaimana dengan peradaban kuno?

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, peradaban modern melihat sebuah gerhana matahari sebagai sumber informasi untuk memahami aktivitas-aktivitas astronomi. Akan tetapi, perbedaan yang sangat mendasar terjadi pada peradaban-peradaban sebelumnya. Umumnya, para masyarakat kuno ini menganggap bahwa gerhana matahari merupakan sebuah bentuk bencana.

Masyarakat Cina kuno menganggap bahwa gerhana matahari total adalah sebuah bencana kemanusiaan. Hal tersebut dikarenakan seekor naga telah memakan matahari sehingga para penduduk akan mengalami sebuah bencana. Sementara itu, masyarakat Mesir kuno melakukan perlawanan karena Matahari atau Dewa Ra dianggap akan dimusnahkan oleh seekor Paus sehingga akan menghancurkan sektor pertanian masyarakat Mesir. Hal yang serupa juga terjadi di beberapa peradaban di muka bumi.

Meskipun demikian, gerhana matahari total bukanlah sebuah bencana seperti yang diuraikan oleh dua peradaban sebelumnya. Sebut saja, peradaban Islam yang menganggap bahwa gerhana matahari adalah salah satu proses untuk mengingat bahwa ada sebuah zat yang maha kuasa. Proses “reminder” ini menjadi tolak ukur bagi masyarakat Islam saat itu.

Sebagai kesimpulan, gerhana matahari total memiliki pengertian yang variatif dari zaman ke zaman. Akan tetapi, peradaban modern menyatakan bahwa gerhana matahari total membantu kita untuk memahami keadaan alam semesta terkhususnya dalam peningkatan pemahaman kita terhadap tata surya.

0 comments: