Sunday, December 10, 2017

Fabrikasi Keramik yang diajarkan oleh Bintang Laut Brittle

Fabrikasi Keramik yang diajarkan oleh Bintang Laut
Secara tradisional, keramik dibuat dengan menggunakan proses yang cukup panjang. Pembuatan keramik membutuhkan suhu yang cukup tinggi yang dikenal dengan istilah sintering. Tak hanya energi yang besar, proses penurunan suhu pun dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang baik. Akan tetapi, alam melalui bintang laut jenis brittle starfish mampu memprosesnya dengan suhu standard.

Dirasah Ilmu – Alam memang sampai sekarang terus menerus mengajarkan tentang inovasi dan kreativitas. Ketika seekor capung menginspirasi para ilmuwan dan insinyur untuk menciptakan helikopter yang saat ini sangat efektif dalam proses transportasi, manusia terus berinovasi dan mencari tahu mekanisme-mekanisme yang terjadi di alam. Dan kali ini, ilmuwan dari berbagai institusi telah melakukan investigasi pada salah satu jenis bintang laut yang mampu memproduksi keramik dengan karakteristik yang unik.

Material Keramik
Bagi mereka yang sudah terbiasa mendengar keramik, maka keramik selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat karya seni seperti keramik guci, ataupun keramik lantai maupun dinding. Akan tetapi, bagi para ilmuwan dan ahli di bidang keramik, keramik justru memainkan peranan penting dalam berbagai bidang saat ini. Tak hanya keramik yang terbuat dari tanah liat, saat ini teknologi keramik telah membantu manusia dalam menjalankan berbagai jenis devais elektronik termasuk komputer. Dengan demikian, keramik dikategorikan sebagai sebuah material yang memiliki komposisi berupa material anorganik dan non-logam.

Hingga saat ini, telah banyak jenis keramik yang telah disintesis dengan tujuan yang berbeda-beda. Sebut saja keramik yang digunakan di bidang otomotif yang berfungsi sebagai penahan panas, dan hal yang sama diterapkan di industri penerbangan. Kemampuan keramik yang mampu menahan panas hingga ribuan derajat celsius menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat efektif untuk dijadikan sebagai protector atau pelindung. Di lain hal, keramik juga digunakan di ilmu kesehatan karena sifatnya yang biodegradable. Dan saat ini, sedang dikembangkan keramik biomaterial sehingga tidak bersifat toxic bagi tubuh manusia.

Bintang laut pembuat keramik gelas
Menariknya, salah satu jenis material keramik yaitu keramik gelas dapat diproduksi oleh bintang laut brittle. Jenis bintang laut yang memiliki nama latin berupa Ophiocoma sp., mempunyai kaki yang cukup panjang dibandingkan jenis bintang laut lainnya karena sifatnya yang fleksibel. Jenis bintang laut ini berwarna hitam namun yang menarik adalah kemampuan regeneratifnya yang cukup baik. Hewan jenis ini dalam ekosistem buatan digunakan sebagai pembersih alamiah.

Namun yang menariknya dari jenis hewan ini adalah kemampuannya yang tak hanya regeneratif tetapi juga mampu memproduksi jenis material keramik gelas. Seperti yang dilansir di laman Eurekalert, jenis bintang laut ini memproduksi sebuah lensa yang terbuat dari kapur dengan struktur kristal berukuran nano. Ya, umumnya banyak hewan yang mampu melakukannya seperti mutiara yang diproduksi oleh kerang. Lalu, apa yang menariknya?

Jawabannya adalah di proses sistem pembuatan keramiknya. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pembuatan keramik baik secara tradisional maupun modern melibatkan tingginya suhu yang bisa mencapai ratusan dan bahkan ribuan derajat celsius. Selain itu, proses pendinginan membutuhkan waktu yang lama karena sifatnya yang bertahap. Namun, bintang laut brittle ini justru memproduksinya di suhu laut yang tergolong sangat rendah dengan kisaran angka 10 hingga 27 derajat celsius. Apabila tim ilmuwan yang saat ini sedang melakukan penelitian lanjutan setelah memahami tahapan-tahapan bintang laut tersebut berhasil, tentunya akan mengubah pemahaman kita dalam memproduksi keramik.

0 comments: