Friday, December 8, 2017

Mahasiswa Internasional sulitkah untuk beradaptasi?


Ketika menjadi mahasiswa, tentunya anak-anak yang baru tamat sekolah menengah mengalami masa-masa yang menyenangkan. Tak hanya lulus di universitas-universitas yang diinginkan, tetapi juga juga bebas dari segala hal yang ada di rumah. Namun demikian, benarkah demikian? Apalagi bagi mereka yang pergi ke luar negeri untuk sekolah. Sulitkah bagi mereka untuk beradaptasi di lingkungan yang baru?

Dirasah Ilmu – salah satu yang menjadi tantangan bagi mahasiswa baru khususnya mahasiswa internasional adalah makanan dan kebudayaan. Bagi mereka yang kuliah di luar negeri hal ini dapat memunculkan perasaan kangen atau homesick sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran. Di lain hal, makanan dan budaya ini juga sangat dipengaruhi dengan musim yang berbeda dari negara asal mahasiswa sehingga juga dapat menyebabkan gangguan pada proses belajar. Bahkan perasaan homesick  ini juga dapat menyebabkan tingkat kepuasan mahasiswa dalam menjalankan kehidupan di luar negeri.

Sebenarnya banyak cara yang telah dilakukan oleh para mahasiswa internasional yang sedang kuliah hingga saat ini. Mengikuti berbagai aktivitas adalah salah satu hal yang paling memungkinkan, sebut saja seperti datang ke gym and fitness center untuk berolahraga. Atau dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang disediakan oleh klub atau komunitas di kampus baik yang bersifat kebangsaan, keilmuan atau bahkan hiburan. Akan tetapi, yang terpenting dalam mengatasi perasaan homesick tersebut adalah melakukan berbagai macam aktivitas yang berarti tidak berdiam diri di dalam kamar.

Namun demikian, salah satu penelitian yang dilakukan oleh International Laboratory of Positive Psychology of Personality and Motivation Higher School of Economics (HSE) menyatakan bahwa motivasi dari seseorang yang sedang bersekolah di luar negeri mampu mengatasi masalah homesick tersebut. Memang, ada beberapa faktor yang sangat besar dalam mempengaruhi keadaan emosional dari mahasiswa-mahasiswa tersebut seperti bahasa, karakter seseorang, gender dan umur. Akan tetapi itu dapat diatasi dengan memantapkan keyakinan melalui alasan bersekolah di luar negeri.

Tentunya, yang jadi titik pembahasan dalam artikel ini adalah seberapa besar tingkat atau level motivasi seseorang untuk bersekolah. Umumnya, keinginan untuk bersekolah di luar negeri adalah negara yang dituju merupakan negara maju dan umumnya negara-negara tersebut adalah negara-negara dengan tingkat popularitas yang tinggi, sebut saja seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman. Jadi, tujuan bersekolah yang didasari atas motivasi yang sederhana akan menjadi sebuah kesulitan bagi mereka yang sedang bersekolah saat ini atau yang berencana ke depannya.

Sebagai kesimpulan, banyak tantangan yang akan dihadapi bagi mereka yang berencana untuk sekolah ke luar negeri seperti makanan, cuaca dan iklim, atau bahkan keterkejutan budaya yang berbeda. Namun demikian, motivasi untuk bersekolah akan mampu membuat keinginan untuk terus sekolah semakin tinggi.

0 comments: