Wednesday, December 6, 2017

Semangat itu tak pernah habis

Tetaplah bersemangat sehingga aktivitas berjalan optimal
Anda bekerja, lalu pulang kerumah dan sesampainya langsung duduk dan menikmati sisa hari. Di saat yang bersamaan anda lupa bahwa saat anda memiliki hal-hal yang justru bisa meningkatkan kualitas hidup anda, namun sesuatu berbisik,”nikmati saja, ini hadiahmu karena sudah bekerja penuh satu hari.
Lemah semangat, bukan lemah syahwat
Dirasah Ilmu – Ada sebuah nasehat yang menyatakan bahwa, “sabar itu tak terbatas, begitu pula dengan semangat”. Namun demikian, paradigma masyarakat justru berbanding terbalik dengan kalimat nasehat tersebut yang berarti sabar dan semangat itu terbatas. Keadaan seperti ini mengakibatkan kurangnya gairah beberapa orang untuk melakukan aktivitas atau bahkan mengurangi motivasinya. Sehingga, di beberapa usia, khususnya para professional muda, ide-ide cemerlang yang muncul menjadi sulit untuk diwujudkan.

Secara ilmiah, hilangnya gairah atau semangat untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat disebut dengan ego depletion atau dalam istilah bahasa Indonesia ialah kelelahan ego, yaitu sebuah keadaan di mana seseorang kehilangan keinginan untuk melakukan sesuatu. Meskipun demikian, banyak para peneliti berargument bahwa ego depletion berkaitan erat dengan aspek-aspek penting kehidupan seperti integritas, kontrol diri, dan semangat atau willpower.

Akan tetapi, semangat atau willpower justru tidak memiliki hubungan dengan ego depletion seperti yang dilansir oleh Curiosity. “Semangat itu justru tidak pernah mengalami kelelahan, ia tak pernah habis. Bila dianalogikan, semangat itu layaknya sebuah mobil yang memiliki bahan bakar tak terbatas, jadi itu tergantung dari si individu, apakah mau menginjak pedal penuh atau takut habis bahan bakarnya”, tutur Michael Inzlict dalam website Curiosity.com.

Bagaimana mengendalikan semangat?
Jika penulis diperbolehkan menganalogikan semangat dengan hal lain, tentu penulis akan mencoba membandingkannya dengan Haki dalam anime One Piece. Oleh karenanya, untuk mampu mengendalikannya dibutuhkan sebuah proses pengenalan diri sendiri. Akan tetapi, pengenalan diri saja tidak dapat karena dibutuhkan beberapa hal diantaranya potensi dan ketertarikan pada suatu hal.

Beberapa teori juga menyatakan bahwa untuk mengendalikan semangat diperlukan sebuah motivasi untuk menjaganya. Motivasi menunjukkan adanya sebuah hal yang dijadikan alasan untuk mengerjakannya sehingga ketika pencapaian didapatkan, setiap individu mendapatkan apa yang diinginkan. Oleh karenanya, memiliki motivasi yang jelas dan realistis adalah salah satu cara untuk menjaga semangat kita tetap tinggi, salah satunya dengan membuat sebuah list tentang tujuan yang ingin dicapai per minggu, bulan, semester ataupun per tahun.

Menjalankan hobi juga menjadi salah satu bentuk rutinitas yang mampu menjaga semangat. Dengan aktif dalam menjalankan hobi, kita mencoba menghilangkan rasa penat dan lelah. Sebagai contoh, berkebun adalah salah satu jenis hobi yang menurut beberapa orang hanya sebatas melepas penat. Akan tetapi, berkebun, yang juga merupakan salah satu hobi yang menarik, dapat meningkatkan kreativitas melalui proses pengaturan tata letak tanaman.

Jangan patah semangat
Paradigma tentang semangat ada batasnya membuat individu menjadi patah semangat. Oleh karena itu, paradigma tersebut harus dihindari karena akan memberikan dampak negatif. Selain itu, untuk menjaga semangat diperlukan aktivitas-aktivitas yang mampu memberikan manfaat seperti hoby.

Referensi:
[1] Gambar didownload dari merdekadotcom

0 comments: