Wednesday, December 20, 2017

Pastikan gula darah ibu hamil di masa awal kehamilan terjaga

Kadar gula darah yang tinggi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kandungan
Sudah banyak studi yang mengaitkan antara ibu hamil penderita diabetes dengan bayi cacat jantung, namun studi terbaru menyatakan tak hanya bagi penderita diabetes saja. Para ibu hamil dengan gula darahnya tinggi pada masa awal kehamilan beresiko melahirkan bayi dengan kondisi cacat jantung.

Dirasah Ilmu – Masa trisemester pertama bagi kandungan adalah periode terbentuknya jantung janin. Untuk itu, di periode ini sangat penting bagi suami dan keluarga untuk menjaga kesehatan ibu. Tak hanya sebatas menjaga kesehatan dengan cara melakukan pemeriksaan rutin terkait kondisi janin, kondisi fisikal dan mental sang ibu juga harus diperhatikan, termasuk diantaranya adalah kadar gula darah si ibu. Apalagi dengan kondisi awal kehamilan, nafsu makan sang ibu pun mulai bertambah sehingga memiliki keinginan untuk mengkonsumsi jenis makanan apapun tanpa memperhatikan efek samping lanjutan.

Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University Medical Center dengan melibatkan laporan kesehatan hampir 19,000 ibu hamil dan bayinya yang lahir dari tahun 2009 dan 2015 menunjukkan keterkaitan antara bayi cacat jantung dengan kadar gula darah yang tinggi di masa awal kehamilan. Berdasarkan data yang dianalisis tersebut, didapatkan bahwa sebanyak 800an bayi lahir dengan kondisi cacat jantung yang dilahirkan oleh para ibu yang memiliki kadar gula yang tinggi saat hamil. Memang, ada dua hal yang menjadi persoalan disini yaitu, ibu hamil yang menderita diabetes, dan ibu hamil yang pada masa kehamilan berpotensi terserang diabetes.

Oleh karena itu, para peneliti membedakan para ibu hamil penderita diabetes dan non-diabetes. Setelah dipisahkan, didapatkan bahwa resiko lahirnya bayi dengan cacat jantung meningkat sebesar 8 persen seiring meningkatnya kadar gula darah pada ibu hamil sebesar 10 miligram per deciliter darah di awal kehamilan. Angka ini tentunya semakin meningkat dengan pola makan ibu-ibu hamil di masa tersebut.

Di Indonesia sendiri, “Ngidam” istilah yang digunakan pada peningkatan pola makan ibu-ibu hamil tak terkendali karena sang suami tak mau bayi yang dikandung istrinya tidak sehat. Padahal jika pola konsumsi ibu hamil tak terkendali, potensi terserang penyakit diabetes pada saat mengandung akan semakin meningkat. Sebagai hasilnya, bayi yang dikandung berpotensi lahir dengan kondisi cacat jantung.

Sebagai kesimpulan, masa-masa awal kehamilan adalah masa dimana pembentukan organ-organ penting pada janin calon bayi. Oleh karenanya, perlu untuk diperhatikan penjagaan kesehatan pada ibu hamil khususnya kadar gula darah haruslah frekuentif agar bayi tidak lahir dalam kondisi cacat jantung. Sebagai tambahan, pola konsumsi “ngidam” harus dibarengi dengan konsumsi makanan-makanan bergizi untuk kesehatan ibu dan kandungan.

*sumber gambar dari: waktuku.com

0 comments: