Friday, December 22, 2017

Spesies fosil lumba-lumba purba ditemukan di Ekuador

Fosil tengkorak dari Urkudelphis chawpipacha credit to Tanaka et al
Lumba-lumba merupakan salah satu hewan mamalia yang lucu dan menarik bagi masyarakat awam. Mamalia yang hidup di air ini tergolong sebagai hewan mamalia yang sudah hidup lama di planet bumi. Terbukti, spesies purba dari lumba-lumba baru saja ditemukan fosilnya di wilayah Ekuador. Bagaimana bentuknya dengan spesies lumba-lumba umumnya yang kita temui?

Dirasah Ilmu – Lumba-lumba lebih banyak hidup di perairan dalam dan umumnya di lautan, sehingga banyak orang yang menganggap bahwa lumba-lumba adalah seekor ikan. Namun, lumba-lumba adalah hewan mamalia dengan karakteristik tubuh berupa hewan berdarah panas/ hangat, dan bernafas menggunakan paru-paru. Tak seperti ikan yang menggunakan insang untuk bernafas di dalam air, lumba-lumba menghirup dan menyimpan oksigen di dalam paru-parunya pada saat berenang. Ini jugalah yang menjadi alasan mengapa lumba-lumba sering ke permukaan menyemburkan air sekaligus menghirup udara.

Karena berdarah panas, lumba-lumba sering ditemukan di wilayah perairan dengan suhu hangat dan tidak terlalu dingin. Studi terbaru yang dilakukan di wilayah provinsi Santa Elena, Ekuador, menemukan adanya sebuah tengkorak lumba-lumba berukuran kecil berbeda dengan tengkorak lumba-lumba pada umumnya. Melalui proses analisis facial yang dilakukan oleh para peneliti menemukan bahwa fosil ini berasal dari lumba-lumba dengan spesies baru. Dan diperkirakan bahwa, jenis lumba-lumba dengan nama latin Urkudelphis chawpipacha ini merupakan nenek moyang dari lumba-lumba yang ada. Ya, lumba-lumba ini merupakan spesies purba.

Berdasarkan data analisis phylogenetic yang dilakukan oleh para peneliti terhadap fosil lumba-lumba ini, spesies Urkudelphis chawpipacha hidup pada era Oligocene dan diperkirakan punah pada era Platanistoidea. Hal tersebut juga didukung dengan pemahaman bahwa zaman oligocene adalah zaman diamana bumi memiliki perairan tropis. Penemuan jenis spesies baru ini dipublikasikan di Jurnal PLOS ONE. Perbedaan yang mendasar pada fosil lumba-lumba spesies Urkudelphis chawpipacha berada pada tulang wajah depan yang lebih pendek dan lebih lebar dibandingkan lumba-lumba pada umumnya.

Sebagai kesimpulan, ditemukannya fosil lumba-lumba di wilayah perairan Ekuador menunjukkan bahwa adanya fosil-fosil lain yang mungkin masih tersimpan. Tentunya, hal ini juga meningkatkan potensi adanya fosil-fosil lain di wilayah perairan tropis sekarang ini.

0 comments: