Tuesday, December 12, 2017

Mendulang pendapatan daerah dari treeconomics

Perawatan pepohonan adalah solusi dari persoalan yang ada sekarang
Ada yang menyatakan bahwa, “Alam tidak akan pernah mengkhianati mereka yang tidak merusaknya”. Kalimat ini sepertinya menjadi tolak ukur yang sederhana bahwa, apabila kita menjaga dan melestarikan alam, maka alam itu sendiri yang akan menyediakannya. Begitu pula dengan apa yang dimaksud dengan “treeconomics”, dimana pepohonan dapat menyelamatkan sebuah kota dan masyarakatnya.

Dirasah Ilmu – Persoalan pepohonan sebenarnya sudah lama muncul di masyarakat kota dengan berbagai alasan. Namun, salah satu yang menarik adalah pepohonan mengakibatkan fasilitas-fasilitas publik seperti jalanan, trotoar, dan halte menjadi rusak dan terganggu. Sampai akhirnya, beberapa minggu terakhir muncul berita di laman Guardian mengenai perencanaan untuk menebang pohon lime di jalanan kota Sheffield, Inggris. Lantas apa yang terjadi dengan proses penebangan tersebut?

Banyak para aktivis yang tidak setuju dengan perencanaan penebangan pohon-pohon yang ada di sekitar jalanan di kota Sheffield. Mereka menganggap bahwa, pepohonan justru memberikan dampak yang positif terhadap kota dan bahkan masyarakatnya, meskipun banyak akar-akar pepohonan ataupun ranting-rantingnya yang dapat membahayakan para pengguna jalan. Akan tetapi, mari kita elaborasi persoalan pepohonan.

Di kota Medan sendiri, peneliti menyatakan bahwa justru masyarakat kota Medan membutuhkan pepohonan dalam bentuk taman kota ataupun hutan kota meskipun keadaannya tidak baik. Apa yang sebenarnya keuntungan yang kita dapat dari pepohonan yang tumbuh di wilayah perkotaan?

Hutan Kota dan peningkatan sektor ekonomi
Di wilayah kota, pepohonan tak hanya memberikan nuansa alamiah sehingga meskipun kota terlihat semrawut, kehadiran pepohonan dapat mengurangi kesemrawutan tersebut. Di lain hal, kehadiran pepohonan di kota dalam bentuk taman dan hutan kota menyediakan sebuah sistem pengatur udara alamiah sehingga para pengguna jalan dapat menghirup udara segar setiap harinya. Tentunya, bukan saja bertindak sebagai paru-paru kota, pepohonan juga menyediakan aspek estetika bagi para pengguna jalan.

Wilayah kota sendiri merupakan wilayah yang padat, dengan distribusi aktivitas bergantung pada waktu-waktu tertentu. Di pagi hari, waktu kota akan padat dengan banyak tempat-tempat yang digunakan untuk bekerja. Sementara itu, di siang dan sore hari wilayah kota pun menjadi padat di wilayah outdoor karena telah selesainya waktu beraktivitas. Tentunya, bagi mereka yang mengalami kesibukan, kelelahan, kejenuhan dan kepenatan selepas bekerja, merupakan hal yang efektif jika mereka menemukan suatu keadaan yang dapat melepas kepenatan dan kejenuhan. Sebuah studi menyatakan bahwa, seorang pasien akan lebih cepat sembuh apabila berada di area dengan pemandangan hijau.

Pepohonan dalam bentuk taman dan hutan kota menyediakan sebuah area rekreasi atau bersantai bagi masyarakat disekitarnya. Sebut saja hari ini taman kota terkenal di kota New York, Central Park, yang menjadi ikon bagi kota New York. Bahkan saat ini, Central Park menjadi salah satu destinasi wisata di kota New York yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Tentunya, hal tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Para pedagang kaki lima pun dapat memanfaatkan tempat ini asal dapat mengelola ketertiban dan kebersihan.

Perdebatan yang tak kunjung selesai
Persoalan yang dihadapi mengenai pepohonan ini adalah keselamatan para pengguna jalan. Akar-akar pohon yang tumbuh tak dapat dikendalikan oleh pemerintah kota sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada jalan, trotoar dan halte. Tentunya, ini sangat merugikan bagi pemerintah kota karena diperlukan biaya setiap tahunnya dan bahkan setiap bulannya untuk melakukan perbaikan. Akan tetapi, persoalan ini tentunya dapat diatasi dengan memahami pertumbuhan pohon-pohon yang akan digunakan. Maksudnya adalah, pepohonan yang ditanam di jalan haruslah yang tidak memiliki akar-akar yang merusak.

Sementara itu, persoalan kedua ialah pertumbuhan rantingnya yang terkadang dapat membahayakan pengguna jalan khususnya ketika kondisi cuaca tidak baik. Ada beberapa kasus yang disebabkan oleh cuaca yang mengakibatkan tumbangnya pohon di jalanan. Akan tetapi, ilmu pengetahuan di bidang kehutanan menyatakan bahwa, kehadiran pepohonan justru memecah angin kencang yang dapat membahayakan masyarakat. Oleh karenanya, persoalan ranting tentunya dapat diatasi dengan melakukan pemeliharaan yang rutin.

Sebagai kesimpulan, konsep treeconomic memiliki arti yang luas. Pepohonan sesungguhnya menghasilkan banyak manfaat khususnya pada aspek kenyamanan, dan pariwisata. Pada aspek kenyamanan, pepohonan dapat menjadi area terjadinya aktivitas ekonomi seperti perdagangan dan industri ekonomi kreatif yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.

0 comments: