Tuesday, December 12, 2017

Berhenti konsumsi minyak kanola!

Minyak kanola menuai perhatian banyak orang karena efeknya
Minyak kanola akhir-akhir ini begitu populer karena erat kaitannya dengan proses pengurangan berat badan. Oleh karenanya, minyak kanola banyak dikonsumsi oleh masyarakat urban dengan harapan dapat mempercantik tampilan tubuh. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa minyak kanola sama baiknya dengan minyak zaitun, penelitian terbaru menyatakan minyak kanola mempengaruhi daya ingat manusia.[sumber gambar dari hidayatullah]

Dirasah Ilmu – Minyak kanola merupakan salah satu jenis minyak yang diproduksi dari bunga Kanola. Minyak ini sesungguhnya memiliki komposisi vitamin yang cukup baik dan bahkan dikategorikan sebagai minyak goreng dengan asam lemak tak jenuh. Sehingga, minyak kanola banyak dikonsumsi untuk mencegah terjadinya kegemukan atau obesitas, dan bahkan kolesterol yang nantinya dapat mencegah penyakit jantung dan darah tinggi. Memang, berdasarkan komposisi kandungan kimia pada minyak kanola membuat jenis minyak ini dianggap minyak goreng sehat dan alamiah.

Meskipun demikian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Lewis Katz School of Medicine, Universitas Temple menyatakan bahwa, konsumsi minyak kanola justru melemahkan sistem memori atau daya ingat pada otak manusia. Dengan kata lain, semakin banyak jumlah konsumsi minyak kanola mengakibatkan salah satu bagian pada otak mengalami kerusakan sehingga dapat mempercepat penyakit Alzheimers atau pikun. Pernyataan ini bukan sebatas sebuah kesimpulan dari berbagai data ataupun referensi, melainkan setelah melakukan percobaan melibatkan tikus dengan beberapa test terkait daya ingat.

Tikus mengalami memory impairment
Untuk memahami bagaimana minyak kanola dapat menyebabkan penyakit Alzheimer, peneliti melakukan percobaan dengan menggunakan metode permodelan. Dalam eksperiment yang dibuat, para peneliti melibatkan dua grup tikus yang berusia enam bulan. Masing-masing dari tikus tersebut diberikan diet yang berbeda, yang satu diberikan makanan dengan minyak kanola dan sisanya mengkonsumsi normal diet (non-canola oil) setiap harinya. Setelah enam bulan, tepatnya ketika tikus berusia 12 bulan, dilakukan beberapa test termasuk diantaranya berat badan, test labirin untuk memahami kemampuan mengingat, daya ingat jangka pendek.

Sebelum melakukan penelitian mengenai minyak kanola, para peneliti mengemukakan tentang efektifitas dari minyak zaitun dalam peningkatan daya ingat. Tertarik untuk membandingkannya dengan minyak kanola yang umumnya dikonsumsi masyarakat karena bersifat kolesterol rendah, lebih murah dibandingkan minyak sayur, dan memiliki stereotype lebih sehat dibandingkan minyak lainnya, membuat para peneliti ingin melakukan penelitian. Dan menariknya, studi tentang minyak kanola sangat sedikit khususnya yang terkait pada kesehatan otak.

Menariknya, hasil studi minyak kanola pada tikus yang diberikan beberapa test menunjukkan hasil yang cukup mengherankan. Minyak kanola memberikan efek yang berbanding terbalik dengan minyak zaitun. Dari hasil test, tikus yang mengkonsumsi minyak kanola memiliki berat badan yang lebih besar dari tikus dengan diet normal. Keadaan ini juga diperparah dengan kemampuan tikus tersebut untuk mengingat menurun dibandingkan tikus dengan diet normal. Sementara itu, test daya ingat menunjukkan bahwa tikus dengan diet minyak kanola mengalami memory impairment.

Minyak Kanola menyebabkan plague di jaringan otak
Untuk memahami alasan di balik terjadinya penurunan fungsi otak tikus yang mengkonsumsi minyak kanola, para peneliti memeriksa jaringan otak pada tikus tersebut. Dari hasil pembedahan, didapatkan bahwa minyak kanola menurunkan level amyloid beta 1-40 yang merupakan protein mudah larut dan berfungsi sebagai penyangga bagi amyloid beta 1-42 yang lebih sulit larut. Penurunan protein mudah larut mengakibatkan peningkatan amyloid plague sehingga mengganggu jalur saraf berefek gangguan pada Synapse.

Penemuan ini menunjukkan bahwa adanya kemungkinan besar konsumsi jangka panjang minyak kanola dapat menyebabkan penyakit Alzheimer di usia muda. Sebagai kesimpulan, banyaknya iklan-iklan yang menyatakan minyak kanola lebih sehat dibandingkan minyak sayuran lainnya belum tentu benar. Meskipun penelitian ini telah menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penyakit Alzheimer dengan minyak kanola, para konsumen harus lebih hati-hati dalam memilih bahan makanan yang untuk dikonsumsi.

0 comments: