Saturday, December 16, 2017

Perdagangan rempah-rempah kuno di Indonesia telah terjadi 2500 tahun yang lalu

Perdagangan rempah-rempah kuno di Indonesia sudah dimulai sejak 2500 tahun yang lalu
(gambar dari Australian National University)
Rekam sejarah Indonesia di sekitaran era kolonialisme menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu tempat dengan kekayaan rempah-rempah di dunia. Sejak abad 15 masehi, negara-negara di luar Indonesia termasuk negara-negara Eropa sudah mengenalnya. Dengan alasan ini pula akhirnya, bangsa Portugis berlayar untuk mendapatkan rempah-rempah yang berada di kepulauan Maluku. Begitu pula dengan bangsa lain seperti Spanyol dan Belanda. Namun, penelitian terbaru menyatakan bahwa perdagangan internasional telah dilakukan oleh bangsa ini sekitar 2500 tahun yang lalu.

Dirasah Ilmu – Para arkeolog dari Australian National University menemukan banyaknya simbol dan ilustrasi yang tergambar pada lukisan-lukisan gua di pulau Kisar yang berada di bagian utara benua Australia. Lukisan gua di pulau Kisar ini menggambarkan adanya kapal-kapal, anjing, kuda dan orang-orang yang sedang memegang sesuatu berbentuk pelindung. Pada lukisan yang sama juga terdapatilustrasi yang menggambarkan orang-orang bermain drum untuk upacara-upacara tradisional. Professorr O’Connor dari School of Culture, History and Language menyatakan bahwa lukisan ini mengilustrasikan adanya sebuah perdagangan antar masyarakat khususnya dengan masyarakat wilayah sekitarnya.

Pulau Kisar sendiri dikenal dengan sebutan Yotowawa yang berada di bagian paling selatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan lokasi pulau Kisar berada di bagian terluar Indonesia. Wilayah pulau Kisar menjadi salah satu pulau penghasil rempah-rempah di masa kolonialisme dan menjadi perebutan oleh Inggris, Belanda, Portugis dan Spanyol dulunya.

Rempah-rempah merupakan material yang penting bagi beberapa kebudayaan di Dunia. Tanaman rempah-rempah tak hanya dijadikan sebagai salah satu bumbu masak pada masakan tradisional. Bagi bangsa Mesir Kuno sendiri, rempah-rempah seperti kayu manis, merica dan cengkeh digunakan untuk mengawetkan raja-raja mesir dalam bentuk mumi. Sebagai negara penghasil rempah-rempah terbanyak dan terbaik, Indonesia dikenal tak hanya pada zaman prasejarah dan sejarah, melainkan juga hingga zaman sekarang.

Namun, pulau Kisar bukanlah menjadi salah satu destinasi rempah-rempah pada zaman penjajahan dulu. Menurut para arkeolog dari Australian National University menyatakan bahwa, “Pulau Kisar tak pernah sebelumnya dieksplor oleh para penjelajah. Penemuan adanya ilustrasi perdagangan di pulau ini menunjukkan adanya perdagangan rempah-rempah yang sudah terjadi di zaman Neolitikum berkisar 3500 tahun yang lalu.

Penelitian yang juga dipublikasi di Cambridge Journal of Archaelogy ini menyatakan bahwa perdagangan internasional pertama yang dilakukan oleh masyarakat Kisar adalah dengan menjalin hubungan  masyarakat Vietnam Utara dan Cina Selatan yang diindikasikan dengan adanya gambar seseorang dalam bahan logam. Hal ini juga berimplikasi pada adanya sebuah sistem tukar menukar baru yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam pertukaran barang.

0 comments: