Sunday, December 17, 2017

Minum teh setiap hari dapat mengurangi resiko Glaukoma

Congenital glaukoma yang merupakan salah satu jenis glaukoma
Teh yang merupakan salah satu minuman yang paling sering diminum oleh masyarakat dunia ternyata banyak menyimpan khasiat. Teh, selain dapat mengurangi resiko kanker mulut, teh yang mengandung senyawa flavonoid ini dapat digunakan sebagai terapi untuk mencegah terjadinya kanker. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa, mengkonsumsi teh panas setiap hari dapat mencegah terjadinya glaukoma pada mata.

Dirasah Ilmu – Teh adalah minuman yang berasal dari rendaman dedaunan dari pohon teh. Tanaman teh sendiri diprediksi berasal dari dataran China dan saat ini telah menjadi salah satu komoditas penting dunia khususnya di dunia makanan dan minuman. Teh telah menjadi kebudayaan di berbagai negara, tak hanya di China melainkan di negara-negara lain. Meminum teh di Inggris dikaitkan dengan aktivitas orang-orang menengah ke atas disebut dengan Afternoon Tea, dan budaya minum teh di negara Inggris ini memiliki ragam jenis the. Begitu pula di negara Jepang, teh memiliki beragam jenis varian teh seperti Macha dengan rasa dan proses yang berbeda pula.

Menariknya, penelitian yang baru-baru ini dipublikasi di jurnal British Journal of Opthamology menyatakan bahwa konsumsi teh setiap hari dapat mengurangi resiko Glaukoma. Penelitian ini melibatkan hampir 1700 partisipan di tahun 2005-2006 bekerja sama dengan badan nasional survey dan pemeriksaan kesehatan dan nutrisi (National Health and Nutrition Examination Survey). Survey yang dilakukan terhadap 1678 partisipan ini mencoba membandingkan hubungan antara konsumsi kopi, teh, minuman karbonasi, dan munculnya glaukoma pada mata. Dan ditemukan hubungan bahwa teh dapat mengurangi resiko terjadinya glaukoma.
Glaukoma sendiri sebenarnya adalah sebuah grup yang berisi beberapa penyakit mata yang pada akhirnya membentuk bekam pada pusat saraf optik sehingga menyebabkan kerusakan pada penglihatan. Terdapat banyak gejala yang disebabkan oleh glaukoma sendiri seperti nyeri pada mata, sakit kepala, mata memerah dan penglihatan semakin menyempit. Glaukoma inilah yang sering terjadi umumnya pada orang-orang tua yang berumur 60 tahun ke atas. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa, glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak setelah katarak dengan perkiraaan 3,2 juta orang mengalami kebutaan di tahun 2010.

Dengan munculnya sebuah kaitan antara minum teh dan glaukoma, menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia, khususnya kelompok orang tua. Di lain hal, Indonesia yang juga merupakan salah negara produsen teh tentunya dapat menjawab salah satu persoalan kesehatan di Indonesia ini. Penelitian ini juga memberikan dampak positif pada generasi muda yang selama ini budaya minum teh sebelum berangkat ke sekolah.

Sebagai kesimpulan, ditemukannya kaitan antara glaukoma dan konsumsi teh setiap pagi dapat mencegah terjadinya kebutaan baik di usia muda maupun tua. Dengan adanya budaya minum teh di Indonesia dapat mencegah masyarakat Indonesia dari kasus kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma.

0 comments: